Bagi anda warga bandung tentu tahu peristiwa Bandung Lautan Api. Dalam Peristiwa ini Bandung sengaja dibakar untuk mengusir para penjajah. Dalam artikel ini, penulis akan memberikan informasi tentang Bandung Lautan Api. Seperti apa peristiwanya?
Peristiwa Bandung lautan api merupakan sebuah peristiwa kebakaran yang sangat besar di kota Bandung. Peristiwa ini terjadi tanggal 24 Maret 1946. Dalam peristiwa ini, tidak kurang dari 200.000 penduduk kota Bandung membakar rumah mereka dan pergi menuju pegunungan didaerah selatan. Kebakaran ini terjadi sekitar tujuh jam. Tujuan dari pembakaran kota Bandung ini adalah untuk mengusir para penjajah dari Kota Bandung dan menjadikan kota Bandung sebagai markas militer tentara NICa.
Latar Belakang Peristiwa Bandung Lautan Api
Tanggal 12 Oktober 1945 pasukan Ingggris tiba di kota Bandung. Sejak awal, hubungan anatara pemerintah Inggris dan pemerintah RI sudah tegang. Pemerintah Inggris menuntut agar senjata-senjata pendudukgsegera diserahkan kepada mereka, kecuali polisi dan Tentara Keamanan Rakyat. Selain itu, orang-orang Belanda yang dibebaskan sebagai tawanan melakukan berbagai tindakan yang mengganggu keamanan. Ini berakibat terjadinya bentrokan antara TKR dengan pasukan Inggris.
Tanggal 21 Novembar 1945, Tentara Keamanan Rakyat serta berbagai badan perjuangan melakukan serangan terhadap pasukan Inggris di Utara Bandung termasuk hotel Preanger dan hotel Homan yang digunakan sebagai markasnya. Tiga hari setelah kejadian tersebut, MacDonald memberikan ultimatum untuk Gubernur Jawa Barat. Ultimatum tersebut berisi agar penduduk mengosongkan wilayah Bandung Utara termasuk pasukan yang bersenjata.
Adanya ultimatum ini mendorong Tentara Republik Indonesia untuk melakukan “bumihangus”. Pejuang-pejuang Indonesia sangat tidak rela jika Bandung dijadikan markas ICA dan sekutu. Maka, dilakukanlah musyawarah Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan atau MP3. Dari hasil musyawarah tersebut, diputuskan bahwa Bandung akan dibumihanguskan. Semua penduduk diminta untuk meninggalkan kota Bandung. Mereka pun pindah ke wilayah Bandung Selatan. Pada malam itu juga, proses pembakaran kota Bandung dilakukan.
Malam itu, asap mengepul dari kota Bandung dan listrik mati. Pasukan Inggri kemudian menyerang dan terjadilah pertempuran yang sangat sengit. Pertempuran yang paling besar terjadi di gudang amunisi sekutu, yaitu di Dayeuh Kolot. Muhammad Toha dan Ramdan yang merupakan dua anggota Barisan Rakyat Indonesia langsung terjun untuk menghancurkan gudang tersebut. Dengan menggunakan dinamit, Muhammad Toha berhasil menghancurkan gudang tersebut. Gudang amunisi tersebut meledak bersama para milisi yang ada didalamnya.
Staf pemerintahan Bandung yang awalnya tetap tinggal di kota Bandung, kemudian diungsikan demi keselamatannya. Pada pukul 24.00, Bandung telah kosong. Namun begitu, api masih berkobar dan membumbung tinggi membakar kota Bandung. Dengan demikian, Bandung menjadi lautan api pada malam itu.
Asal Istilah Bandung Lautan Api
Istilah Bandung Lautan Api ini juga pertama kali dikeluarkan oleh A.H nasution. Beliau mengajak untuk membuat Bandung menjadi lautan api. Istilah ini juga muncul dalam harian Suara Merdeka pada tanggal 26 maret 1946. Atje Bastaman, seorang wartawan muda yang menyaksikan pembakaran Bandung dari Gunung Leutik, Pameungpeuk Garut. Dari sana, ia melihat Bandung berwarna merah mulai dari Cicadas hingga Cimindi bak lautan api.
Ketika Atje bastaman tiba di kota Tasikmalaya, ia sangat besemangat untuk menulis berita dengan judul “Bandoeng Djadi Laoetan Api”. Namun, karena masalah kurang ruang untuk judul tersebut, judul berita tersebut kemudian diperpendek sehingga menajdi “Bandoeng Laoetan Api.
Demikianlah informasi sejarah tentang Bandung Lautan Api. Semoga bermanfaat bagi anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar